<body>
#RYK5TH
Jumat, 09 Mei 2014 @5/09/2014 10:54:00 PM



Terima kasih sebelumnya untuk samsung galaksi note yang bikin gue mudah ngepost blog dimana pun gue berada meski typo tetap meraja-lela.

Hai. Apa kabar? Sebenernya gue punya banyak draft post di blog yang belum gue selesain, mulai dari review book, cerpen, fanfic, dan curcol ngalor-ngidul yang penting tetep ngeblog. Tapi apalah daya, terkadang menjadi orang yang moody-nya udah mencapai level tingkat dewa itu menyebalkan, karena pada akhirnya semua itu teronggok begitu saja di draft.

Hari ini, 9 Mei 2014 adalah hari lahirnya Ryokubita. Forum roleplay paling berkesan buat gue seumur hidup.  Memang bukan yang pertama, tapi sukses menjadi tempat gue pulang setelah melalangbuana dari berbagai tempat rp lain. Tempat yang paling nyaman, tempat yang paling bersahabat, dan tempat yang paling luar biasa erat tali persaudaraannya adalah Ryokubita.

Yang paling berkesan buat gue adalah semua orang yang memang ada di Ryokubita. Bukan threadnya, bukan rulesnya yang seabrek, bukan faceclaimnya yang dipantengin terus tiap mau draft anak, bukan pula karena background Jepangnya (ini juga sih tapi lebih ke alasan gue main ryoku hahaha). Ryokubita mengajarkan sesuatu, dan yang mengajarkan hal itu bukan cuma staff atau adminnya, bahkan seorang member pun mampu membuka pola pikir gue.

Gue berterima kasih sama miru yang luar biasa berjasa buat gue dalam urusan kampus, urusan forum, dan urusan lawak-melawak. Hal yang paling nyesek buat gue adalah ketika dia lulus dari kampus, yang artinya sulit buat gue--atau kita--buat jalan-jalan lagi, nebeng fai atau rae buat ngirit ongkos, seneng-seneng, ngobrol ga jelas, ngalor-ngidul, curcol, dan sebagainya. Dan gue takut setelah dia lulus, bakal sulit pula buat kita komunikasi--dan berat gue mengakui, itu benar. Damn you, realworld. Miru, adalah orang yang paling berpengaruh besar dalam hidup gue sejak 2008, tanpa lo, mungkin hidup gue bakal datar-datar aja. Thanks for everything, rakun ;).

Ndhez, adalah orang yang menyadarkan gue bahwa persepsi tidak selalu sama dengan kenyataannya. Pertama kenal gue takut karena dia galak, tegas, dan orang-nomor-satu-di-Ryokubita. Tapi setelah ketemu? Sama aja kayak gue, kayak miru, tochi, dan orang-orang yang hobinya ngocok perut orang karena ngelawak. Tegas memang diperlukan untuk orang yang seperti Ndhez, tapi bukan berarti langsung di cap galak, atau yang lainnya. Dia juga mengajarkan gue untuk berpikir sebab-akibat dari setiap tutur kata dan tindak-tanduk gue. Mengajarkan gue untuk serese apapun member yang ngeyel, gue harus tetap ramah karena kalau gue sebagai member merasa nyaman di Ryokubita, maka gue pun harus membuat member lain nyaman di tempat yang menurut gue nyaman.

Thanks for everything, ndhez. Thats why I always call you 'mom'.

Mijuh adalah orang yang pertama kali gue anggap rese di Ryokubita, tanpa gue tau dia seorang mbah seperti miru dan ndhez, dan tanpa gue tau juga sebenernya mijuh itu orang yang bagaimana. Sotoy banget gue waktu itu ya? Hahaha sorry mijuh. But, gue pun mendapatkan pelajaran yang hebat dari seorang mijuh--menjadi orang lain untuk mengenal orang lain. Mungkin mijuh ga sadar, tapi gue belajar hal itu dari dia. Gue lupa karakter dia yang mana yang gue anggap rese. Saat itu, gue membuat karakter bedasarkan 'keinginan gue' entah itu laki-laki idaman, atau pacar idaman, atau bahkan kepribadian yang emang gue pengennya begitu tapi enggak kesampean. Dan begitu ketemu karakternya mijuh, gue belajar untuk membuat karakter yang enggak cuma berdasarkan 'keinginan gue' tapi juga berdasarkan orang lain. Enggak ada salahnya bikin karakter nyebelin, saat itu kamu pun ditantang untuk berpikir 'kalau ketemu orang kayak gini, gue harus gimana ya'. Meski lo ga nyadar mijuh, but thanks for this! :D

Irin, Manda, Lala, Tsu, Nce, Dilla, dan Ren adalah orang-orang yang mengajarkan gue untuk ngelawak, mengajarkan gue buat sksd, mengajarkan gue buat 'yang penting kita hepi' dan asupan gossip terbesar gue hahahah. Gue mendapatkan banyak kesenangan dari lo semua, seketika semua masalah si otak gue menghilang setiap kali ngobrol sama kalian, baca lawakan kalian, bahkan ga ngobrol pun gue ketawa. Hahahaha.

Di Ryokubita juga, gue sukses membuat orang tua gue melongo ketika mereka tau gue tau-tau punya temen jauh di Belanda--Kira dan Amerika, Dhika (eh gue lupa sih sebenernya dimana. Krik.) Teman, tidak selalu lo dapatkan dari sekedar lingkungan atau lingkaran pertemanan yang sama atau bahkan sebatas sekolah. Dari Kira gue kenal Anna, Vina, Steven, Dhika, dan pertemanan lainnya yang bisa dibilang kenal sama mereka itu diluar dugaan. Menarik, bukan?

Anna atau Fuji, adalah orang yang mengajarkan gue buat menerima dan mensyukuri kehidupan yang gue dapatkan dari Tuhan. Sesakit apapun, semenderita apapun, berterima kasihlah pada Tuhan karena lo masih punya kesempatan buat menatap hari esok. Dia juga mengajarkan gue kalau diatas langit masih ada langit, dan tanah yang lo pijak berlapis-lapis. Artinya, lo jangan merasa hebat, dan juga jangan merasa paling menderita pula. Gue ga bisa menjabarkan di sini lebih terperinci, tapi gue setuju: Ryoku adalah rumahku.

Dhika almarhum, adalah laki-laki paling berjasa buat kehidupan gue sekarang. Setiap malam nemenin gue begadang, dengerin gue curhat, ngalor-ngidul, bela-belain transfer duit buat wujudin keinginan gue makan pizza, nginep di villa rame-rame, dan sebagainya. Dhika mengajarkan gue buat menerima kehidupan yang lo dapetin, hidup sehat, tetap kuat, dan menikmati hidup sekaligus membahagiakan orang-orang yang lo sayang di saat-saat terakhir, no matter what. Kehilangan Dhika adalah duka terdalam buat gue. Saking sedihnya, gue malah ketawa saat vina ngabarin gue kalau dia meninggal. Gue ga bisa nangis. Tapi hujan mewakili perasaan gue saat itu. Dan itu cukup menggambarkan betapa sedihnya gue, betapa gue enggan menerima kenyataan bahwa dia harus berpulang.

Mika, Reito, Michelle, dan Angel, adalah orang-orang yang welcoming banget--dan tanpa mengungkit sara, mereka adalah contoh nyata buat gue kalau berbeda bukan suatu halangan untuk berteman, untuk enggak nyambung kalau ngobrol, untuk enggak malu-malu buat komentar. Enggak hanya mereka, sebenarnya, tapi memang seluruh member Ryokubita, dari yang kenal gue lama sampe member yang hanya sekedar tau Tetsu itu yang mana.

Member, adalah hal yang paling berkesan buat gue selama Ryokubita ada. Dan member, adalah hal yang paling berharga pula untuk Ryokubita tercinta. Tanpa member Ryoku bukan apa-apa, dan gue pun bukan siapa-siapa. Tanpa Ryokubita pula, kita semua segenap member hanya akan sebatas menjadi member, tanpa memberikan pelajaran yang berharga. Terima kasih untuk kalian semua. Terima kasih untuk Ryokubita.

Label: , ,



+ Follow

▼▼▼
幸せはすぐそばにあります。
Happiness is just around the corner.
Previous // Next