Review book : Selamanya Cinta - Kireina Enno
Minggu, 08 April 2012
@4/08/2012 06:27:00 PM
---------
"Don't Judge a Book From Cover"
---------
 |
Novel by Kireina Enno |
Pernah baca buku itu? Kalau pernah, mohon maaf kalau review saya beda pendapat, bisa bagus, bisa buruk. Namanya juga pandangan pribadi. Kalau belum, mohon maaf kalau ternyata review saya ini berujung spoiler. Well, namanya juga review *apaan* Yah, dari pada banyak omong, langsung aja ya deh ya.
Novel ini pertama kali gue liat sekitaran bulan maret awal, via page-facebook yang gue lupa sih ini facebook apa, pokoknya di page facebook itu ada banyak sinopsis-sinopsis buku baru gitu. Ada karya Winna Effendi, juga di page itu, sama karya-karya novelis lainnya yang gue gak apal satu-satu. Kerajinan atau bisa di bilang ga ada kerjaan, gue iseng klik satu-satu sinopsis novel baru-baru itu, dan pas baca Selamanya Cinta, gak ada ketertarikan lebih sih sebenernya, IMO, tapi gue dari pertama kali baca, lebih tertarik sama gaya tulisnya, deskripnya, pemilihan katanya. Sederhana, dan bikin gue penasaran. Waktu itu, gue belum punya duit buat beli ini buku, tapi then Sabtu kemarin akhirnya gue beli juga.
Duh, gara-gara sambil nonton Laruku MSG NYC, gue jadi kebagi konsentrasinya gini =))
Novel ini menceritakan tentang sebuah kejadian—atau sebutlah kenangan pada masa-masa SMA, yang tokohnya bernama Reina, Abe, Teddy, sama Dinda. Mungkin kalau dari tema novel ini sendiri, buat gue, ya everybody can do this. Semua orang bisa membuat tema manis-bittersweet-sweet-love-apalah yang mungkin bisa di bilang 'umum'. Tapi dari yang umum itu, untuk novel ini, bisa menjadi luar biasa. Mungkin sebenernya cuma alasan gue aja kenapa gue suka sama novel ini. Well, here's the point :
- Cerita ini di kemas dengan bahasa yang sangat sederhana. Enggak ada kalimat berlebihan, kalimat mendewa yang jelimetan, atau apa pun yang bikin gue mikir.
- Deskrip juga sangat sederhana, enggak bertele-tele, benar-benar menggambarkan seperti apa tokoh-tokoh yang ada di cerita ini, bener-bener menggambarkan kenangan-kenangan pas SMA yang bikin gue kangen juga sama masa-masa SMA—okelah, masa SMA gue gak begitu bagus, agak ngeri juga malah, tapi overall gue menjadi kangen sama SMA gue.
- Tokohnya sangat menarik, baik latar belakang mau pun penggambarannya, tentang Reina yang acuh tak acuh, tentang Abe yang galau, Dinda yang setia kawan dan bawel, sama Teddy yang perhatian.
- Banyak kejadian yang gak terduga, bisa bikin senyum, sedih, sama gak terduga.
- Timelinennya berasa banget, beneran SMA.
Nah, selain baik, ada juga yang buat gue bisa di nilai kurang sih, tapi dikit kok.
- Hmmm mungkin adegan dimana jordy ngejer abe sama reina kali ya yang agak wtf, yang tau-tau abe mati gitu aja, kurang greget.
- Endingnya... Sedikit memaksakan. Padahal dengan Dinda sama Reina survive tanpa Teddy juga Abe, ini bakal jadi novel sad-ending yang menarik
- Sama mulai ngebosenin pas adegan Dinda di freak-in jordy dan jordy nguntit Dinda. Nyambung sih sebenernya, tapi pemotongan adegannya ga pas.
- Terus... alasan kenapa Jordy ngecelakain abe sama reina padahal dia ngejer dinda, kurang di jelasin. Apa mata gue yang kicer ya? Cuma karena cemburu sama Abe juga Reina gegara mereka sahabat Dinda doang kan ya?
Tapi, overall, gue suka sama novel ini. Bener-bener suka sama gaya tulisannya, deskripnya, pokoknya beneran baca ya baca aja, gak pake mikir, sangat sederhana dan gak berat. Gue juga terinspirasi banyak dengan novel ini. Mungkin masuk ke salah satu list novelis yang perlu gue ikutin. Hnggg, kayaknya cukup segini aja kali ya review-nya? Habis gue beneran ga bisa ngomong apa-apa saking ini novel so... so... so. #APA
Washoi~
Label: Real World, review