Behind Chara : Reichi Shibasaki
Rabu, 05 Januari 2011
@1/05/2011 09:27:00 PM
Reichi Shibasaki
Ryokushoku o Obita - Kiku
Nama : Reichi Shibasaki ( 麗市 柴咲)
Enggak pernah nentuin apa arti anak-anak saya. Awalnya ingin memberi nama Kenichi yang kemudian di panggil Ken, tapi karena term Rei banyak yang menggunakan nama Kenichi, alhasil langsung membelot ke arah Reichi. Simple kan? Tapi saya memang menyukai nama Reichi Shibasaki <3 Ada yang ngasih tahu kalau Reichi itu artinya bijaksana (oh ya?) sedangkan Shibasaki artinya shiba : brushwood, saki : small peninsula.
Visualisasi : Suga Shikao
<3 <3 oh well, Sugar. I love him.
Simple saja, alasan kenapa saya memilih Suga Shikao karena penampilannya yang memang simple-cool. Selalu mengenakan kemeja hitam dengan motif kotak-kotak, atribut hitam-merah, dan kacamata hitam sangat menggambarkan Reichi yang mengikuti penampilan orang luar ketimbang penampilan orang Jepang pada umumnya. Enggak neko-neko kalau kata orang sini. Dan Suga Shikao itu memang orangnya kalem (sedangkan reichi? *dibuang*) meski di otaknya memiliki ide-ide gila yang membuat saya berpikir sebetulnya Suga Shikao itu dalemnya Reichi Shibasaki *ditimpuk*. Eniwei, saya memang menyukai orang jepang yang sudah 'berumur'. Kenapa? Karena mereka itu terlihat ganteng alami―I mean, mereka sudah tua, tanpa operasi plastik masih terlihat karismanya :"> :"> :"> Ohohoho―shot.
Warga negara : Jepang, Yokohama.
Latar Belakang :
Reichi itu adalah anak angkat keluarga Shibasaki, nama aslinya Reichi Ikuya yang kemudian di asuh oleh keluarga Shibasaki (yakni keluarga dari pihak ibunya) saat dia berumur dua tahun. Alasannya karena keluarga Ikuya saat itu sedang terbelit hutang besar dan tidak mau membahayakan anaknya. Dua tahun setelahnya, lahirlah Tetsu yang bernasib sama, hanya saja Tetsu harus diserahkan ke panti asuhan karena alasan yang sama bahkan alasan-alasan tertentu. Saat Rei berumur lima tahun, Rei pergi ke Amerika ikut dengan keluarga Shibasaki dan bersekolah di sana, Rei sempat pulang saat dia berumur tujuh tahun meski umur delapan pergi lagi ke Amerika―saat umurnya tujuh tahun inilah Rei tahu dia bukan anak kandung keluarga Shibasaki. Kemudian, saat dia berumur lima belas tahun, Rei pulang ke Jepang lagi, dan tinggal di Jepang untuk bertemu keluarga Ikuya. Selama dua tahun, Rei mengenal keluarga Ikuya dan mengetahui kalau dia memiliki dua orang adik, Tetsuyama dan Kiyoshi. Rei diberi amanat untuk mencari Tetsu yang berada di Panti Asuhan Tokyo, namun setelah mencari kesana-kemari Rei sama sekali tidak mendapatkan informasi apa-apa soal Tetsu hingga akhirnya pada saat dia berumur tujuh belas tahun (enam belas menuju tujuh belas) Rei bertemu Tetsu di Ryokubita dan mereka berdua (sebut saja) bertengkar hebat hingga akhirnya Tetsu mengakui kenyataan Rei sebagai kakaknya.
Karateristik :
Dari keempat anak saya―Haru, Tetsu, Rei, Miho―latar belakang paling ribet adalah Reichi. Oke, mungkin secara kasat mata Rei itu simple, orang yang arogan dan tidak tahu malu, yang ugal-ugalan dan kekanak-kanakan. Yang hanya tinggal mencari adiknya yang hilang lalu selesai. Sebetulnya tidak hanya itu, di balik kesenangan Rei atau ugal-ugalannya Rei, saya membuat Rei sebagai orang yang memiliki masalah berat. Rei sebagai anak sulung dari dua keluarga, Shibasaki dan Ikuya. Rei sebagai panutan dua keluarga, Rei sebagai tulang punggung dua keluarga, Rei sebagai contoh yang membawa nama baik dua keluarga, dan Rei sebagai kakak dari Tetsuyama Ikuya dan Kiyoshi Ikuya yang keduanya tsundere. Terdengar simple, bukan? Tapi sebetulnya tidak.
Saya sendiri tidak bisa membayangkan jadi Reichi. Di satu sisi dia harus berbakti pada keluarga Shibasaki sedangkan di satu sisi lain dia pun melakukan hal yang sama pada keluarga Ikuya. Pernah membayangkan apa kira-kira yang dilakukan Reichi apabila kedua keluarga itu menuntut hal yang sama dalam waktu yang sama pula―saya selaku PM Rei bahkan sama sekali tidak bisa mengambil keputusan untuk Rei dia condong kemana, dan saya pun tahu Rei juga sama-sama tidak bisa mengambil keputusan apa pun.
Pernah kebayang juga saat-saat dimana Rei harus mengurus dua adiknya yang tsundere―yang sebetulnya sama-sama sayang tapi selalu adu mulut. Kalau saya jadi Rei, saya pasti langsung meninggalkan dua adik sinting itu dan bermain dengan Hazeruu, tapi tidak untuk Rei, Rei pasti akan mendamaikan keduanya apa pun caranya―bagaimana pun juga, Rei bukan orang yang kabur dari masalah seperti Tetsu, sekali pun Rei nyablak, dia selalu menjaga tanggung jawabnya, terlebih lagi Rei tipe orang brother-sister-complex dan juga agak pedofilia, terhadap orang yang lebih muda Rei akan menyanjung mereka, menyayangi, dan menjaganya―Rei adalah tipe orang yang menyukai anak-anak. Beda sama saya, hahahahah =)) =)) *dibuang*
Rei itu sosok seorang kakak yang saya idam-idamkan sebetulnya. Hiperaktif tapi penyayang. Arogan tapi pengertian. Kiku berwarna merah muda kalau saya boleh akui, hahahah =)) Dan ini beberapa point yang menggambarkan Reichi secara keseluruhan :
1. Nyablak―hiperaktif, seorang Kiku-ers deh pokoknya =))
2. Penyabar, penyayang, dan penyantun terutama pada anak-anak kecil. Love kids.
3. Pembenci rokok.
4. Simple.
5. Sinting =)) *dibuang reichi*
PLOT :
Plot penting atau plot yang saya ajukan untuk Rei totalnya ada 5, yang terus terang saja sekarang sedang saya kejar meski mau tidak mau saya akui saya merasa kasihan terhadap Rei―plotnya berantakan karena kesalahan saya sendiri. Tidak perlu saya umbar, intinya term 7 ini saya sedang mengejar plot Rei yang terlambat, yang seharusnya bergerak di term 6. Plot pertama Rei itu sudah berjalan, yaitu bertemu dengan Tetsu.
Plot kedua adalah dia memiliki pacar (meski punya pacar lain juga *shot*) dengan Miho di kelas sembilan tapi plot ini gagal karena Miho telat masuk u__u tapi masih tetap saya kejar meski tidak pacaran, bisa di bilang TTM? *plak* Dan karena Rei sudah kelas sepuluh, itu berarti Plot ini atau plot Rei-Miho ini mau tidak mau saya ubah total. Kasihan untuk Miho sebetulnya, tapi tak apalah.
Plot ketiga adalah Rei dewasa. Susah, sangat susah menggerakkan Reichi yang biasanya urakan tiba-tiba jadi kalem dan Plot ini adalah plot yang paling susah (dan sedang saya kejar). Oh well, Rei berusia dua puluh tahun saat Karitasu nanti, itu berarti sudah menginjak usia dewasa. Saya sempat berpikir saat Rei dewasa, saya tidak mau Rei tetap gila seperti ini maka saya buat plot Rei "jatuh" dalam arti kata Rei harus merasakan pengalaman terburuk untuk dirinya agar dia berubah―sebut saja saya PM yang jahat *emang* tapi mau bagaimana lagi.
Plot awal adalah Tetsu-Kiyo berantem hebat, hal sepele yang membuat dua adik kakak itu bertengkar parah sampai-sampai Rei tidak bisa mendamaikan keduanya. Kiyo yang memang lebih condong dekat dengan Rei langsung mengadu sedangkan Tetsu yang sudah menganggap Rei sebagai kakak sekaligus sahabat secara frontal langsung bertanya siapa yang Rei pilih diantara keduanya. Dan Rei memilih Kiyo sehingga Tetsu marah besar―sekaligus membuat Rei merasa menyesal mengambil keputusan itu karena setelahnya hubungan Tetsu-Rei-Kiyo tidak baik―TAPI PLOT INI HANYA PLOT AWAL DAN TIDAK AKAN PERNAH TERJADI. Kenapa? Oke terang-terangan. PM Kiyoshi Ikuya waktu itu sama sekali tidak aktif. Tidak perlu saya curhat soal itu kan disini?
Akhirnya Plot ini berubah. Rei masih harus tetap merasakan pengalaman terburuk―dan sekali lagi, sebut saja saya PM yang jahat. Rei harus kehilangan sesuatu yang paling dia lindungi. yakni dia harus kehilangan salah satu adiknya yaitu Tetsu atau Kiyo mati, atau bahkan kehilangan hazeruu. Tapi karena saya sayang menyayangi (meski jahat) Ikuya's ini, akhirnya saya memutuskan untuk membunuh Hazeruu term ini. Tepat sebelum karitasu. Hazeruu mati tepat di hadapan Rei. Jahat? Memang. Rei akan berubah drastis (dia akan jadi pemarah, arogan, egois, cuek, dan kasar) dan tidak ada yang dia pikirkan selain kesalahannya terhadap Hazeruu. Untuk satu term ke depan, saya tetap membuat Rei seperti itu sampai akhirnya dia bertemu dengan Hazeruu lagi (yang nantinya akan menjadi shikigami Rei) dan sampai pairing Rei bisa membuatnya kembali seperti dulu―meski Rei mungkin akan jadi kalem. Oh well, sayonara Hazeruu :'|
Plot keempat adalah pairing. Shiki Aoyama adalah pairing Rei yang―oh well Rei sangat-sangat-sangat menyukai Shiki. Serius. Kalau saya melihat plot Rei-Shiki entah kenapa saya blushing sendiri, nyengir sendiri, dan gemes sendiri. Rei berubah drastis, jadi jaim dan tidak banyak bicara, sedangkan Shiki memang charanya minta di cubit dan di bully *dibuang PMnya*.Tapi terus terang saja, sebagai PM saya juga sangat menyukai Shiki. Shiki itu orangnya iya-iya saja kalau kata PM-nya. Tapi karena itulah, Rei jadi menyukai Shiki. Lucu―mungkin Rei akan sering menggoda Shiki dan terang-terangan menunjukkan kalau dia menyukai Shiki. Dan well, jangan marah kalau Rei akan memanggil Shiki dengan sebutan "gadis doraemon" karena plot doraemon yang di Moments itu benar-benar membuat Rei menyukai Shiki.
Omong-omong soal Doraemon, sebetulnya itu saya pribadi yang iseng =)) *dibuang PM shiki* jadi saya sengaja nge-tes Shiki kalau dia di suruh nyanyi lagu anak-anak apa yang terjadi DAN TERNYATA ORANGNYA LUCU =)) DIA NYANYI SAMBIL JOGET-JOGET =)) OH SYIT SAYA SUKA SAMA SHIKI *ciumin shiki* *ditabok PMnya juga reichi*
Plot Kelima adalah plot terakhir, yakni setelah Rei lulus. Enggak kebayang dia besar jadi apa, yang di otak saya adalah seorang Photographer handal karena Rei memang sangat menyukai foto dan kamera. Mungkin setelah lulus dia juga akan kuliah dulu sembari kerja, lalu kemudian menunggu plot dewasa Shiki mau seperti apa; akhirnya menikah. :"> ihiy―kalau soal anak, entahlah. Karena Rei sangat pecinta anak-anak, mungkin dia akan memiliki banyak anak *dibuang shiki* errr enggak, bercanda. Mungkin dua sampai tiga anak, mungkin.
Harapan :
1. PLOTNYA JALAN DENGAN BAIK :(( :(( REICHI SAYANG MAAAPPP *nangis*
2. Pacaran, tapi kalau bisa langsung aja deh sama shiki :"> *dibuang*
3. Rei dewasa. Susah sih tapi oke lah, grow up, son.
4. Shikigaminya semoga benar-benar Hazeruu u__u
5. Lulus :>
BETWEEN REICHI AND HIS PUPPETMISTERSS
Kesamaan :
kayaknya enggak ada =)) *dibuang* bercanda ding.
- Sama-sama sinting. Oke lebih sinting Reichi sih.
- Pecinta kamera. All hail photographer.
- Sama-sama simple soal penampilan. Mau pake baju yang kemarin juga ayok aja :>
- Sama-sama suka (dan dominan) warna hitam.
- Sama-sama benci musim panas.
- Sama-sama pakai kacamata dengan minus dua di kanan dan satu setengah di kiri plus silinders masing-masing satu koma lima *shot*
- Sama-sama Pedofillia :> *shot*
- Sama-sama benci olah raga. Ohohohoho <3
- Sama-sama pecinta hewan.
- Oke baru sadar, umur saya sama umur rei sama sekarang =)) *dibuang*
. . . segitu doang kayaknya orz orz
Perbedaan :
- Rei cowok tulen, saya cewek dong ah.
- Rei penyihir, saya anak kuliahan
- Rei baik banget sama orang, saya jahat naujubilah.
- Rei pecinta anak kecil, saya kalau ketemu anak kecil yang ada saya tendang.
- Rei moodnya stabil, bisa nyesuain kondisi, sedangkan saya udah kayak ESG *ituloh yang buat layar deteksi jantung, naik turun*
- Rei kayak gula, sugar, manis. Saya cabet rawit kalau kata orang.
- Rei jago musik, saya jago dengerin.
- Rei hiperaktif, saya kalem dong ah (bohong abis)
- Rei punya adik dua, saya kalau punya adik kayaknya udah kayak neraka *disepak*
- Rei enggak punya kakak, saya punya kakak tiga biji aja udah stress *disepak dua kali*
- Rei rambutnya item, rambut saya ketutupan kerudung meski aslinya item-kemerahan.
.... Buset perbedaannya banyak banget =)) =)) udah ah segitu dulu, nanti nambah-nambah, ohohoho~Label: Behind Chara
❝ You were never there. We never met ❞
Hello, my name is Dila! I'm from Indonesia. I love writing, I love reading, I love travelling, and all my story-archives blog, journal-day, portofolio and review-book is random things. This post belongs to me (Contains all sort of stories, drabbles, and roleplays).
I'm introvert who is proud of his personality. Getting energy from being alone or just talk with one or two close friends. Shy who do not like crowds. The quiet that nagging in writing. Anw, judging from the title lagging behind the long name, should I work in design or creative industries. In fact, yes, I did——but, life is not merely a rod straight as a stick to sweep the yard. While still young, I do not want to shut my self behind the counter. Eits, again is a matter of choice.
