<body>
Mahasiswa ITB Tolak Aksi Solidaritas untuk Sondang
Minggu, 18 Desember 2011 @12/18/2011 01:06:00 PM





Mahasiswa ITB Tolak Aksi Solidaritas untuk Sondang.


(resource @kaskus)


Jadi ceritanya, tanggal 14 Desember 2011 kemarin, atau tepatnya hari Kamis, H-1 pameran UAS ANATOMY kemarin, di depan ITB, tau-tau di depan gerbang utama-nya macet banget mana gue udah telat buat ngedisplay. Ternyata, banyak banget mahasiswa dari berbagai kampus negeri dan swasta ngedemo ITB. gak tau sih ada apaan waktu itu, pas tadi nanya-nanya ke banyak orang, ternyata mereka sedang melakukan aksi solidaritas untuk mengenang Sondang Hutagalung, pria yang tewas bakar diri di depan Istana Merdeka beberapa waktu lalu. Agak ambigu juga sih, soladirtas untuk orang yang bakar diri? IMO menurut gue itu sih salah dia sendiri. Baca-baca dari Kaskus yang di share link di FB, aksi ini jadinya kayak aksi teatrikal gitu, jadi ceritanya seorang mahasiswa tergeletak, tubuhnya penuh lumpur, sambil memegangi bendera merah putih dan patung Burung Garuda.

Teatrikal tersebut dikelilingi ratusan mahasiswa yang membentuk barisan lingkaran raksasa. Salah seorang peserta aksi yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Langlangbuana mengatakan, teatrikal tersebut simbol Sondang atau nasib masyarakat kecil yang hidup miskin. Nah, mahasiswa-mahasiswa itu datang secara bergerombol sekitar pukul 14.30 WIB, bagian pintu utama Kampus ITB sudah dipenuhi mahasiswa yang sebagian mengenakan almamater berbagai warna. Lucunya, ini kan aksi demo, tapi kenapa aksi ini malah ditutup oleh kepolisian bukannya di bubarkan =))

Singkat cerita, demo ini makin ricuh soalnya sang tuan rumah, yakni mahasiswa ITB, gak ada yang mau bergabung ke dalam aksi solidaritas tersebut. Bahkan denger-denger mahasiswa-mahasiswa itu maksa masuk ke dalam Kampus ITB (tapi di cegah sama satpam). Selain pengen masuk, mahasiswa-mahasiswa itu juga berusaha mengeret bendera yang ada di tengah jalan utama menuju ITB menjadi setengah tiang. Namun lagi-lagi ditolak satpam sampai akhirnya perwakilan mahasiswa ITB pun mendatangi kumpulan mahasiswa tersebut.

Presiden Mahasiswa ITB Tijar Bijaksana mengatakan, pihaknya bukan tidak peduli terhadap persoalan Bangsa Indonesia. "Kita juga selalu ikut aksi unjuk rasa. Tetapi kita lebih banyak diskusi," kata Tijar. Namun, para mahasiswa yang mengajak supaya mahasiswa ITB bergabung, tidak mau menerima. Bahkan mereka sempat mencaci mahasiswa ITB. Meski begitu, ketegangan tidak berlangsung lama. Massa membubarkan diri sekira pukul 15.00 WIB.

Nah ada yang lucu, di sini presiden Mahasiswa ITB di kasih Celana Dalam Wanita sama pembalut sama salah seorang mahasiswa yang ikut aksi solidaritas terhadap Sondang Hutagalung, mahasiswa yang bakar diri di depan Istana Negara. Katanya, pemberian pembalut dan celana dalam kepada Presiden Mahasiswa ITB tersebut dinilai sebagai simbolisasi bahwa perwakilan mahasiswa ITB banci.

"Presiden Mahasiswa ITB banci, karena tidak ikut mengacungkan tangan ketika kita minta bersatu, dan (mahasiswa ITB) menolak mengikuti aksi," kata salah seorang peserta aksi solidaritas Sondang usai memberikan pembalut dan celana dalam wanita kepada Presiden ITB, di depan Kampus ITB, Jalan Ganeca Kota Bandung, Rabu (14/12/2011).

Dan jawaban dari Presiden Mahasiswa ITB, Tijar Bijaksana adalah : "Kita lebih banyak diskusi. Aksi unjuk rasa kita ikut bergabung waktu di Gedung Sate," 

Kalau nanya pendapat gue pribadi, gue, tanpa menggampangkan arti sebuah nyawa, gue lebih suka sama cara KM ITB (bukan karena gue mahasiswi ITB sih ya) yang lebih milih buat diskusi-diskusi serta aksi kecil-kecilan, yang berujung melakukan pergerakannya secara nyata, atau melakukan audiensi dengan para penduduk sekitar di babakan siliwangi yang satu semester ini sudah dilakukan beberapa kali. Sekali lagi, tanpa menggampangkan, atau mengecilkan arti sebuah nyawa, bukannya lebih bijaksana kalau kita meratapi orang yang masih hidup dan berbuat kejam? Ya kali kalau demo kayak gini, gimana kalau orang yang awam mikir aksi bunuh diri bisa dijadikan pembenaran dan akan menginfeksi orang-orang generasi selanjutnya. 

Lucunya, pas gue liat ditwitter saat eks Pres KM ITB tanya ke pendemo:

  • Herry (eks-pres KM ITB) :"buat apa kamu mendemo ke ITB?"
  • lalu dijawab :  "Iya soalnya terlihat keren aja bisa berani buat bakar diri buat menyatakan pendapat ke Istana negara"
  • Herry.Eks pres KM ITB: “Do not pity the dead, Harry. Pity the living, and, above all those who live without love.” (diambil dari film Harry Potter.)


Dan gue paling setuju sama komentar ini :

KM ITB memilih tidak ikut aksi bukan karena KM ITB Banci atau Apatis. Justru  KM ITB sangat peduli dengan bangsa, sangat peduli dengan perubahan, sangat peduli tentang kemandirian Indonesia di Masa Depan. Kita punya sikap, kita berduka untuk kepergian Sahabat kita Sondang Hutagalung, tetapi kita tidak akan mengisi kepergian beliau dengan aksi aksi dan aksi di jalan saja. Itu tidak akan mengubah keadaan.  KM ITB juga tidak akan "aji mumpung" beken dengan ikut secara latah aksi kepergian Sahabat Sondang Hutagalung, kami menghormati beliau, oleh karena itu kami tidak akan "menunggangi" kepergian beliau.  Percayalah Rakyat Indonesia, kami sedang dan selalu berusaha membuat perubahan di negeri ini. Agar Indonesia menjadi negeri yang layak untuk dihuni oleh seluruh rakyatnya.

(Ridwansyah Yusuf Achmad Presiden KM ITB 2009-2010)

Gue ngepost ini bukan buat bikin orang panas loh ya, gue cuma ngerasa aneh aja solidaritas-nya kok dilakukan dengan cara demo. Bisa dengan cara yang lebih baik, misalnya dengan cara yang paling sederhana yakni mendoakan Alm, dan yang paling wah adalah menyadarkan pemerintah dengan pendidikan yang kita ambil sebagai mahasiswa. Bunuh diri jangan dijadikan teladan meski hal itu adalah hal yang mulia. Semulia apa pun tujuan alm. sondang. Buat gue, cara yang lebih baik adalah dukung dia dengan kuliah yang bener sampe lulus, lalu sumbangkan ilmu kalian, terjun ke masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing, yang kemudian membangun negara lebih baik.

Pelan-pelan tapi pasti itu jauh lebih meyakinkan tapi cepat-cepat malah berantakan.

Label: , , , ,



+ Follow

▼▼▼
幸せはすぐそばにあります。
Happiness is just around the corner.
Previous // Next