<body>
l.o.v.e
Sabtu, 07 Juni 2014 @6/07/2014 08:00:00 PM



―― ♪ ―― 
“L, is for the way you look at me.” 
―― ♪ ――  


Pagi itu, Ken memulai harinya dengan mandi dua kali. Pertama, ia mandi di kamar mandi asrama. Kedua, ia mandi di pintu kelas. Di saat yang sama pula, gadis berambut hitam dengan lambang asrama mawar di seragam sekolahnya terkikik geli sambil buru-buru mengambil langkah seribu. 

Mati kau, Ito-san.” 


―― ♪ ―― 
“O, is for the only one I see.” 
―― ♪ ――  


Jangan mengumpat, jangan mengumpat, jangan mengumpat, Ken

Menjadi tontonan seantero Ryokubita bukanlah hal yang membanggakan. Masih mending kalau kau menjadi pusat perhatian memang karena akademis, atau kau-anak-gaul-ryokubita. Tapi kenyataannya, Yoshitsugu Kitamura menjadi pusat perhatian bukan karena dua hal itu, tapi karena gadis berambut hitam yang sering kali mengambil langkah seribu setiap kali berhasil mengerjainya. 

Hari ini, sudah kali ketiga Ken menjadi korban keisengan Tao Ito. Mulai dari kehujanan lokal di kelas, mendarat dengan mulus di lantai kantin ketika ingin duduk di kursi—oh siapa pula yang ingin duduk di kursi yang berlari-lari histeris, menjerit tidak ingin lagi mencium pantat orang?—dan sekarang berwajah sehitam aspal jalanan karena gadis brengsek itu sukses mengganti air ledeng di toilet saat Ken ingin cuci muka. 

Pernahkah kau mengalami satu atau dua hari sial dalam hidupmu? Bersyukurlah karena baru satu atau dua kali, teman. Kau belum pernah merasakan berhari-hari mengalami sial, dan berkali-kali pula. Oleh orang yang sama.

Tekankan sekali lagi, orang yang sama.  


―― ♪ ―― 
“V, is very very extra-ordinary.” 
―― ♪ ――  


“Kenapa kau tidak membalasnya?” 

Sebenarnya, setiap kali mendengar pertanyaan itu, sering kali terbesit di pikiran Ken untuk memenuhi hal tersebut. Membalas perbuatan-perbuatan Tao Ito yang kalau kau tulis di buku, mungkin sudah setebal buku dosa. Tapi tiap kali berpikir untuk membalas, harus dibalas dengan apa agar setimpal? Ken tentu dilema—bukan karena kasihan. 

“Jangan-jangan, sebenarnya dia menyukaimu?” 

Apa pula pendapat itu? Halo? Kau tahu siapa gadis yang kita maksud ini siapa? Apa kau terlalu buta untuk memprediksi dari raut mukanya yang menyebalkan itu? Hah! Yang benar saja! Tidak pernah terpikirkan sekali pun kemungkinan itu, dan kalau pun memang ada—tidak akan mungkin ada. 

“Tapi, kau tidak pernah berpikir kalau Tao Ito itu cantik?” 

Ganteng atau cantik itu realtif, kawan. Lagi pula, apa hubungannya semua keisengan sialan itu dengan wajah cantik? Memangnya, orang berwajah cantik itu bisa bebas melakukan keisengan? Memangnya, keisengan dari orang berwajah cantik bisa di toleransi? Hei, tidak ada yang menyebut Tao Ito itu cantik, tahu. 

“Sebenarnya, kau menikmati semua keisengan itu, kan?” 

“Yang benar saja.” Ken mencibir begitu mendengar kata-kata dari Suzaku-san. Laki-laki dari asrama sakura yang kini tersenyum tipis—senyum menjengkelkan—dan mengangkat alisnya seakan-akan berkata ‘ya, kau menikmatinya’. “Aku sama sekali tidak menikmatinya.” Tegas Ken. 

Suzaku berdecak sambil menggelengkan kepalanya.  


―― ♪ ―― 
“E, is even more than anyone that you adore can love.” 
―― ♪ ―― 


 Lalu Ken hanya bisa mendengus kesal. 

Tangannya sedari tadi sibuk dengan sebatang rokok yang masih mengeluarkan asap nikotin meski tak lagi ada api yang menyala. Sedangkan mata hitamnya tetap fokus memperhatikan pemandangan di luar—di taman kecil yang berada di area Main House. Sesekali, Ken menengadahkan kepalanya ke atas, mendengus, lalu kembali memandang taman kecil itu dengan seksama.  

Hatinya sedang beradu dengan logikanya. 

Tao Ito.  




----------------------- 
Yoshitsugu Kitamura – Tao Ito 
Belongs to me, Kal, Ito-san, and @HikariJournal’s universe. 
© Nat King Cole. 
-----------------------

Label: , , , ,



+ Follow

▼▼▼
幸せはすぐそばにあります。
Happiness is just around the corner.
Previous // Next