Selamat dini hari.
Akibat tidur siang yang kelamaan tadi, pada akhirnya jam segini gue sukses masih melek dan bahkan enggak bisa tidur karena dengan gobloknya gue barusan minum kopi. Yaaa... Sebenarnya sih ga ngaruh kalau kopi, secara ga langsung gue udah mulai kebal dengan kaffein karena nyaris setiap hari mengkonsumsi kaffein membuat gue jadi terbiasa. Tapi kalau karena tidur siang bikin gue melek, itu beneran kok.
Hai apa kabar? Sudah sangat super lama pula gue ga pernah nulis blog ya? Realworld? Hmm lupa sih terakhir nulis tentang apa, dan padahal Shena ada vitur blogger for android kenapa juga gue masih malas nge-blog? Mari kita tanya pada rumput yang bergoyang sajalah.
Anw. Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya semua. Gue sering kali nge-rant dan nyampah curcolan ga jelas ke kalian semua (terutama group support admin semi gossip di sana. *kiss*) dan juga sering kali membuat kalian susah. Tapi tenang, gue juga berterima kasih pada kalian karena masih mau mendengarkan gue. Thanks loh guys, tanpa kalian mungkin otak gue udah mau gila karena semua yang terjadi belakangan ini.
Ah. Omong-omong, belakangan ini banyak sekali orang-orang yang bertanya kenapa deactive account facebook dan twitter. Terima kasih kepada kalian yang sudah perhatian dan mau bertanya secara langsung mau pun diam-diam perihal akun sosial gue. Mari, gue jelaskan secara umum tentang maksud gue itu.
Beberapa bulan belakangan ini gue sukses mengalami hal paling berat dalam hidup gue (belum paling sih) dan melontarkan sesuatu yang negatif adalah perbuatan yang sangat mengganggu kebanyakan orang. Gue bisa berkata begini karena memang gue sering kali merasa terganggu pada orang-orang yang melakukan hal itu, dan karena gue ga suka, maka sebaiknya gue tidak melakukannya. Akan tetapi, godaan membuat status prihatin bukanlah hal yang sangat mudah untuk di tolak. Perhatian serta ucapan semangat dari berbagai pihak membuat gue menjadi haus akan perhatian dan pastilah lambat laun membuat gue menjadi orang yang terus mencari-cari perhatian. Gue ga mau dan demi mencegah hal itu, gue mematikan semua akun sosmed gue agar gue bisa tahan diri, dan untungnya berhasil. Meski dampaknya gue jadi sama sekali ga tau apa yang terjadi di luar sana, tentang berita dan tentang dunia.
Tapi setidaknya, gue mendapatkan sekumpulan orang-orang baik tapi bego di LINE yang bisa menerima sampahan gue dan mau menjadikan gue tempat sampah juga bahkan bisa membuat gue lupa akan sampah itu untuk beberapa saat. Well. Banyak temen gue yang seperti ini juga kok, tapi tidak banyak teman gue yang tau diri untuk memposisikan sesuatu hal dengan baik dan benar.
Akan tetapi, sekali pun beberapa kali gue mampu cerita ini-itu ke teman-teman, pada kenyataannya gue tetap berada dalam keadaan yang sangat stress berat. Dalam keadaan yang menutup diri. Dalam keadaan yang ingin lari. Gue sendiri ga tau kenapa. Rasanya cuma ingin senang-senang, ngumpul bareng, main sama J, jalan-jalan, dan sebagainya. Dan bahkan semakin work a holiv sampe kayak orang bego.
Huft. Gue ga jelas ngomong apa nih. Haha.
Semoga Tuhan membukakan jalan yang terbaik buat gue. Amin amin.
Label: curhat, J, Malika, Real World