Hari ini, aku akan bercerita tentang Daniswara.
Lucu juga, mengingat sudah nyaris bertahun-tahun, aku tidak menulis tentangnya. Padahal, untuk pertama kalinya dalam hidupku, J satu-satunya lelaki yang mampu mendampingiku di atas tiga tahun. Dia begitu spesial, sangat spesial. Saking spesialnya, dan saking berharganya, untuk kali pertama, aku ingin melakukan yang terbaik untuknya.
Ada banyak hal dan kejadian yang kami lewati. Dan kalian harus tahu, bahwa pria yang akan berkorban sepenuh hati kepada perempuan yang dicintainya, itu nyata. Bukan hanya di kisah-kisah novel atau cerita-cerita biasa. Atau bahkan imajinasi liar yang sering kali menghampiri benak setiap wanita.
Daniswara adalah buktinya.
Sewaktu di gramedia, aku berpisah dengan J di deretan komik karena dia tau, gramedia adalah tempatku menikmati waktu. Dia sering kali membiarkanku keliling sendiri, sampai pada akhirnya akulah yang akan kembali padanya, memeluknya, dan dia akan bertanya "sudah selesai? Sudah dapat yang kamu cari?" Dengan suara lembut dan penuh kasih. Namun suatu hari, aku mendapati kejadian yang membuatku terpana, dan bisa dibilang, aku kembali jatuh cinta padanya.
Saat itu, aku sedang melihat-lihat alat lukis. Di deretan paling atas, aku mengambil satu pak kuas untuk kulihat-lihat. Namun, saat ingin kukembalikan ke tempatnya, aku tidak tahu kalau ternyata rak berisi map-map plastik yang tepat di sampingnya sedang tidak tersusun dengan baik dan karena pergeseran beberapa barang, map-map itu pun roboh. Aku seketika berusaha menahan map-map itu, akan tetapi saking banyaknya, aku tidak sanggup. Hingga akhirnya, aku hanya bisa memejamkan mata dan yang terbesit di pikiranku adalah membiarkan map-map itu jatuh menimpa kepalaku.
Hebatnya, map-map itu tidak jatuh, tapi tertahan oleh tangan besar yang melindungi kepalaku, terulur dengan tegap, sedangkan tangan satunya lagi memegang kepalaku--melindungiku. Saat aku menoleh, kudapati J berdiri dengan sigap, membantu merapihkan map itu dalam diam.
Detak jantungku tak beraturan.
Kejadian yang baru saja aku alami, persis seperti komik-komik yang sering aku baca. Ku pikir, cerita itu mutlak berada di petak demi petak halaman komik. Mutlak milik imajinasi perempuan yang katanya tak bisa terwujud di dunia nyata. Namun ternyata, dugaanku salah. J mewujudkannya, dengan sikapnya yang gentleman dan sigap, dia melindungiku, mengangkat imajinasiku di dunia nyata.
Melindungiku.
Sungguh, aku mencintainya.
Lalu, hari ini, kondisi tubuhku sangat tidak bagus. Dan percayalah, bahwa laki-laki yang katanya cuek, yang katanya tidak bisa mengurus rumah tangga, yang katanya tidak bisa diandalkan, semua itu dipatahkan oleh J. Pemuda itu berhasil mematahkan argumen tentang pria. Dia merawatku, dia memasakkan makanan untukku, mengantarku ke dokter, memastikanku sembuh, memberiku perhatian yang tiada duanya.
Tuhan, terima kasih karena telah memberikan J untukku. Terima kasih karena kebaikannya yang selalu ada untukku. Semoga Engkau membalas segala kebaikannya, memberikannya yang terbaik, melancarkan segala urusannya, memudahkan cita-citanya, dan melindunginya selalu.
Selamat tanggal 12 di tahun yang baru.
Label: curhat, daily life, J, love, Malika, Real World