<body>
北沢 京 : Day 2
Senin, 14 Mei 2012 @5/14/2012 08:58:00 PM





DAY 2




Kau pikir siapa lagi yang menulis semua ini selain Kyoshiro Kitazawa?

Tahun 1993, tanggal 17 April di Musim Semi, kalau aku tidak salah ingat itu adalah hari sabtu, hari pertama aku menginjakkan kaki di sekolah ini setelah sebelumnya selama dua minggu ke belakang aku mengurus segala macam keperluanku untuk sekolah yang—sungguh itu sangat merepotkan!! Apakah sekarang juga? Wah, sepertinya dari dulu tidak berubah ya jaman ke jaman, tapi saranku sih nikmati saja! Menyenangkan kok karena di tengah-tengah repotnya kalian, kalian bisa menemukan teman baru sepertiku! Yep, aku ingat pertama kali aku mengenal Kei Yamazaki saat aku kelimpungan menggiring banyak buku yang baru aku beli. Waktu itu buku-bukuku tiba-tiba terjatuh karena kakiku tersandung batu kecil di jalan setapak. Alhasil tentu saja, buku itu berserakan kemana-mana. Lalu tahu-tahu saja, Kei datang dan membantuku. Itulah perkenalanku dengan Kei untuk pertama kalinya.

Kei orang yang arogan, sama sepertiku, tapi dia masih bisa menahan diri.

Tidak tahu sih, yang jelas aku lebih keren.

Keren sekali.

Oh lanjut. Mungkin karena kita sama-sama memiliki sifat arogan, makanya aku masih ke asrama Bara. Asrama itu dilambangkan dengan bunga mawar yang berwarna merah pekat. Kata Mori-sensei (waktu itu kepala Asrama Bara itu Nagataki Mori, sekarang berubah-ubah ya?) asrama Bara itu diperuntukkan bagi mereka-mereka yang memiliki jiwa ambisius—bersemangat hingga terkadang akan melakukan apapun agar tujuannya tercapai. Aku tidak yakin sih dulu aku ambisius karena apa, apakah sekolah ini tahu aku begitu ingin keluar dari rumah sehingga aku berada dalam kategori 'melakukan apapun agar tujuannya tercapai'? Tidak tahu sih, yang jelas aku cukup senang karena aku masuk asrama Bara. Warnanya merah soalnya, dan merah itu keren.

Selain Kei, aku juga bertemu banyak-banyak orang dari berbagai asrama dengan karakteristik yang berbeda-beda. Seperti misalnya aku bertemu dengan Touya Morimoto yang sama-sama dari Bara tapi dia orangnya tekun sekali! Bayangkan! Setiap hari belajar! Aku sih muntah duluan kali ya kalau melihat buku setiap hari, bahkan lebih dari semenit aku pun meragukannya. Lalu bertemu dengan Takumi Ogawa dari asrama Kiku yang sumpah deh berisik! Setiap kali bertemu dengan Ogawa-kun, astaga rasa-rasanya gendang telingaku mau pecah mendengar dumelannya dan ceramahnya yang luar biasa menyiksa. Aku sering kali menyumpal mulut Ogawa-kun dengan onigiri kalau aku sudah muak dengan ceramahnya, ihihihi. Tapi sekarang aku kangen sih dengannya, habis kalau tidak ada yang bawel, rasanya sepi sekali. Ah! Aku juga kenal Sakura Yabe dari asrama Sakura yang luar biasa kalem dan kalau ngomong benar-benar pelan sekali. Aku ingat tuh pertama kali berbicara dengan Yabe-san, mungkin lebih dari sepuluh kali aku bertanya 'Apa?' atau 'Apa Yabe-san? Aku tidak dengar?' sampai-sampai Kei bilang padaku mungkin telingaku-lah yang bermasalah.

Aku benar-benar sangat merindukan teman-temanku sekarang ini. Mereka semua pastilah sudah lulus dan sudah memiliki keluarga sendiri, punya istri atau suami dan anak-anak yang lucu. Sayangnya karena aku mati di usia muda, aku tidak bisa merasakan hal yang sama dan hanya bisa merajut rindu yang tidak pernah bisa di tebus apa pun. Yang bisa aku temui hanyalah Kei, dia sudah seperti sahabat karibku yang juga seperti saudaraku. Kei meninggal karena tertabrak mobil di Hakamadote (mentang-mentang Hakamadote jarang ada mobil, sekalinya ada mobil bawanya ngebut! Dasar bego!) dan tidak sempat mendapatkan pertolongan sehingga saat itu juga Kei meninggal. Karena merasa dendam, dia enggan pergi ke Nirwana sebelum menemukan siapa pelakunya, setidaknya itulah janji Kei yang terucap sebelum nafas terakhirnya berhembus.

Sedangkan aku?

Aku bergentayangan di sekolah ini karena apa?

Label: , , , , , , ,



+ Follow

▼▼▼
幸せはすぐそばにあります。
Happiness is just around the corner.
Previous // Next