<body>
北沢 京 : Day 3
Rabu, 16 Mei 2012 @5/16/2012 01:57:00 AM






DAY 3




Halo, aku Kyoshiro Kitazawa ( ´ ▽ ` )ノ

Lucu tidak kalau aku bawa-bawa emot seperti itu? Katanya jaman sekarang sedang marak sekali dimana-mana, bukan? Aku hanya ingin menyesuaikannya saja, lagian tidak ada salahnya. Kali ini aku ingin menceritakan tentang masa kecilku. Tidak tahu kenapa tiba-tiba ke pikiran saja. Yah, sebenarnya sih hal ini ke pikiran sewaktu aku bergentayangan melintasi asrama Bara, tidak sengaja aku mendengar cerita-cerita tentang keluarga mereka yang berujung bercerita tentang masa kecil mereka. Tahu-tahu saja, aku jadi kangen masa kecilku. Sebenarnya sih tidak ada yang spesial dengan masa kecilku, tapi aku mendadak kangen saja, lagi pula tidak ada salahnya kan kalau kalian tahu tentang masa kecilku?

Aku lahir tanggal 15 Juli tahun 1980. Kata orang tuaku, aku lahir sekitar tengah malam, tidak tahu tepatnya tanggal berapa, dan katanya juga golongan darahku adalah O. Tidak begitu yakin sih sebenarnya, aku sudah sedikit lupa tentang ini tapi untuk tanggal lahirku sih tentu saja aku ingat. Tanggal matiku sendiri kalau di nisan tertulis 25 Juli 1996 tapi aku tidak yakin apakah sehari sebelumnya aku memang sudah mati atau memang tepat di hari itu, yang jelas aku mati ketika usiaku genap enam belas tahun. Mungkin tanggal itu benar adanya, setidaknya ucapan Andou-san—Daitokuji Andou si penjaga kuburan, dia sudah seperti keluargaku sendiri karena kalau bukan karenanya, mungkin kuburan-kuburan di Ryokubita tidak akan terawat seperti sekarang—meyakiniku bahwa memang aku mati tanggal 25 Juli. Yah aku percaya padanya.

Megumi sendiri lahir lima tahun di bawahku, aku terus terang saja tidak ingat lagi kapan tepatnya dia lahir, yang aku ingat hanya usianya berbeda lima tahun di bawahku. Dia adik perempuan yang sangat manis, saking manisnya aku terlalu protektif terhadapnya. Kata Ibu, tindakanku keterlaluan, katanya bagaimana kalau sampai Megumi-chan tidak bisa tumbuh kembang menjadi anak perempuan yang kuat karena terus menerus dikekang oleh kakaknya, tapi kata Megumi-chan justru dia menyukainya, jadi akhirnya aku mengambil keputusan untuk mengikuti saran Ibu meski aku katakan pada Megumi-chan bahwa kalau dia butuh aku, dengan sekuat tenaga aku pasti membantunya.

Sebenarnya untuk masuk ke kawasan rumahku itu harus melalui jalanan setapak yang kecil, yang kata Ayah itu adalah jalan paling aman dari orang-orang yang iseng dan jahat. Aku tidak percaya sebenarnya, tapi kalau malam sekitar rumahku sepi sekali, sepertinya kemungkinan terjadinya tindak kriminal pastilah besar. Dan karena masuk ke kawasan rumahku sangatlah kecil, aku tidak begitu kenal dengan tetangga-tetangga di sekitar rumah, aku hanya mengenal Takahasi-sensei yang sebenarnya dia itu guru lesku setiap sore, tapi dia juga seorang dokter hewan (aku sering kali main ke tempatnya karena di sana banyak sekali kucing dan anjing!). Lalu aku juga mengenal Bibi Matsumoto yang jualan banyak barang di toko kelontongnya yang tepat berada di depan jalanan rumahku. Bibi orangnya galak tapi anehnya barang-barangnya selalu habis setiap hari. Kata Ayah, itu karena Bibi Matsumoto orangnya tegas sekali, makanya disegani (aku dulu tidak tahu artinya disegani apa.)

Selain itu aku juga kenal Hinishi-san, kakak perempuan yang menjadi pengasuhku dan Megumi-chan kalau Ayah dan Ibu pergi keluar rumah untuk waktu yang lama. Hinishi-san tinggal tak jauh dari rumah kami, dia adalah anak sulung dari lima bersaudara dan adik-adiknya katanya sama nakalnya sepertiku, tapi aku sih tidak peduli, yang jelas begitu aku bertemu dengan adik-adik Hinishi-san, aku masih jauh lebih keren dari pada mereka.

Kenangan masa kecilku kurang lebih sama seperti anak-anak lain pada umumnya. Kami bermain ke lapangan rumput luas tak jauh dari perumahan kami dan bermain baseball saat itu. Aku tidak jago olah raga, tapi aku lumayan mahir bermain itu meski aku akui aku malas sekali bergerak. Waktu kecil juga aku dan teman-temanku bermain kumbang dan saling adu kuat. Megumi-chan sering kali mengomeli kami karena katanya kasihan kumbang itu pasti kesakitan, tapi yang ada Megumi-chan dan teman-teman perempuannya-lah yang akhirnya kami kejar-kejar dengan kumbang. Di pikir-pikir aku dan teman-temanku memang jahat sih. Selain bermain kumbang, aku ingat dulu aku sering sekali bermain pesawat kertas dengan teman-temanku yang lain, membuat camp rahasia, bermain macam-macam mainan. Rasanya menyenangkan.

Waktu kecil aku dan Megumi-chan sering kali berada di Rumah Penitipan Anak ketimbang di rumah karena kedua orang tua kami bekerja. Aku tidak begitu kesepian meski Ibu atau Hinishi-san selalu paling akhir menjemput kami karena orang-orang di Rumah Penitipan Anak sangatlah baik hati. Apalagi ada banyak anak di Rumah Penitipan Anak itu meski yah, ketika menjelang sore teman-temanku mulai pulang satu persatu dan akhirnya aku selalu tinggal berdua dengan Megumi-chan untuk menunggu dijemput. Pada waktu di Rumah Penitipan Anak, Megumi-chan pernah bilang katanya aku anak yang introvert dan cengeng, bahkan lebih cengeng dari pada dia. Aku sih hanya tertawa kalau mengingatnya.

Aku dan Megumi-chan sebenarnya sebal sekali kalau harus pergi ke Rumah Penitipan Anak. Kami sering kali memberontak dan merengek-rengek ketika Ibu atau Ayah mulai menarik kami ke luar rumah. Kami selalu berteriak "tidak mau! Tidak mau!" keras sekali sampai menangis. Tapi Ibu dan Ayahku sama-sama orang yang tegas—apalagi Ayahku—makanya pada akhirnya selalu kami-lah yang kalah, bisa karena ancaman palsu, atau benar-benar di paksa naik sepeda dengan sepatu dan tas di masukkan ke keranjang sepeda.

Di Rumah Penitipan Anak kami diajari banyak hal, salah satunya yang paling aku ingat adalah ketika kami ditanya tentang cita-cita. Sampai sekarang sebenarnya aku percaya kalau aku ini adalah Kamen Rider! Sedangkan Megumi-chan selalu menjawab dia ingin menjadi seperti aku! Aku juga pernah bilang aku ingin menjadi Santa Claus karena aku sangat percaya kalau Santa Claus benar-benar ada. Aku menyukai Santa Claus karena dia memberiku hadiah dan suatu hari aku ingin seperti dia yang bisa memberi banyak hadiah pada anak-anak sepertiku dulu. Meski setelah masuk tingkat pertama, aku tahu sih sebenarnya Santa Claus itu tidak ada, tapi aku dan Megumi-chan masih terus percaya sebenarnya dia ada, makanya kalau di tanya, kami tetap bilang “dia ada”. Orang-orang di Rumah Penitipan Anak hanya bisa menggeleng-geleng mendengar cerita kami saat itu.

Tapi ketika aku berusia sepuluh tahun, atau mungkin sekitar kelas lima atau enam SD, aku tidak lagi berada di Rumah Penitipan Anak, hanya Megumi-chan yang itu pun tidak berlangsung lama karena beberapa bulan kemudian dia meminta pada Ibu dan Ayah untuk tinggal di rumah karena katanya ada aku yang bisa menjaga. Aku menyanggupinya, dan seolah-olah hanya tinggal berdua dengan Megumi-chan, aku hampir melakukan semuanya sendiri seperti memasak nasi, buat ramen pun, mencuci baju, dan segala hal lainnya (meski tetap masih di bantu Hinishi-san!). Saat itu aku benar-benar merasakan hal-hal seperti, “Aduduh, panas!” atau “Yahh, jatuh~” saat memasak alias tidak bohongan seperti ketika aku bermain masak-masakan dengan Megumi-chan.

Sebenarnya aku tidak yakin apa yang aku ceritakan ini apakah benar-benar kenanganku sendiri atau kisah yang diceritakan orang padaku. Tapi aku percaya, kalau aku bisa menceritakan sampai sedetail ini tandanya ini memang aku alami. Sebenarnya masih banyak hal yang ingin aku ceritakan tentang masa kecilku, namun sepertinya aku harus petapa di kuil untuk beberapa saat agar ingatanku benar-benar jernih sehingga aku bisa menceritakan banyak hal tentang Kyoshiro Kecil itu seperti apa (haha). Dan jujur saja, aku ingin sekali bercerita tentang Megumi-chan dan keluargaku tapi entah kenapa sulit sekali mengingat mereka.

Mungkin karena saking kangennya justru hal-hal yang ingin di ingat tidak keluar.

Pernah tidak kalian mengalami itu?

Label: , , , , , , ,



+ Follow

▼▼▼
幸せはすぐそばにあります。
Happiness is just around the corner.
Previous // Next